Month: April 2014

Inilah Logo dan Nama Baru B Channel

Kemarin malam, entah disengaja atau tidak, B Channel melalui fanpage Facebook dan twitternya, mengupload foto kendaraan operasionalnya yang sudah “berganti” bodi dengan logo baru yang akan mereka launching pada Grand Launching Langit Rajawali, 3 Mei nanti. Dan gambar di bawah inilah yang mereka upload.

Ternyata, B Channel akan memakai nama RTV, bukan Rajawali TV, yang selama ini diperkirakan. Mungkin itu untuk mencegah kesamaan nama dengan nama stasiun TV lokal di Blitar, Jawa Tengah. Bisa terlihat dari gambar diatas, nantinya RTV akan memakai warna identik biru, putih dan ungu. Jadi tidak secara drastis mengubah warna identik B Channel yang selama ini memakai warna biru dan putih. Dan terlihat dari logonya yang memakai gambar kepala burung rajawali, sedikit mengingatkan saya dengan logo RCTI pertama yang terlihat jelas mata dan paruhnya pada huruf R. Semoga perubahan nama dan logo ini dapat menjadi kemajuan bagi B Channel / RTV kedepannya. Salam Pertelevisian Indonesia

RTV, Nama Baru B Channel?

Rajawali Corpora, nama yang baru terdengar oleh saya. Tetapi, ternyata Rajawali Corpora ini sudah lama melintang di dunia pertelevisian Indonesia. Cuma tidak seperti perusahaan media lainnya seperti MNC, Trans Corp, Viva, Media Group dan Emtek, yang selalu “berperang” di dunia pertelevisian Indonesia, bahkan ada yang “berperang” gara-gara politik (taulah maksud saya apa), Rajawali Corpora tidak terlalu melakukan promosi, seperti yang dilakukan Indika Grup, pemilik saham NET.

Namun, Rajawali Corpora bukanlah perusahaan yang baru di dunia pertelevisian. Ternyata Rajawali Corpora adalah perusahaan yang mendirikan Televisi Nusantara Cikarang, cikal bakal B Channel sekarang. Jadi seperti Bimantara Grup (sekarang Global Mediacom) yang mendirikan RCTI 25 tahun yang lalu. Pantes aja saya malah keinget RCTI pas denger nama baru B Channel ini hehehe.

Saat saya mencari sumber tulisan ini, saya menemukan nama baru, RTV. Nama ini disebut-sebut sebagai nama baru B Channel yang akan dilaunching pada Grand Launching Langit Rajawali. Dan perubahan nama itu termasuk juga nama TV lokal yang bernaung di bawah jaringan B Channel Network, kecuali TVKU Semarang.

Bisa dibilang, perubahan nama B Channel menjadi RTV ini merupakan penegasan Rajawali Corpora sebagai pemilik saham B Channel. Seperti yang dilakukan oleh Trans Corp. terhadap Trans 7, yang dulu namanya TV7. Bahkan, katanya TV-TV lokal anggota jaringan B Channel Network juga akan berganti nama seiring perubahan nama stasiun TV utamanya. Saya curiga nama barunya nanti adalah Rajawali TV + nama daerah. Seperti yang dilakukan oleh KompasTV terhadap TV lokal anggota jaringannya. Contohnya, TV lokal anggota jaringan B Channel di Bandung, CTChannel, akan berubah namanya menjadi RTV Bandung. Bukan RTV Jawa Barat karena di Jawa Barat ada 4 TV lokal anggota jaringan B Channel, yaitu PurwakartaTV, Terangi TV Cirebon, dan TV Nusantara Cikarang.

Perubahan nama ini juga mempertegas keberadaan B Channel (atau Rajawali TV nantinya) sebagai staisun TV nasional. Entah apa mau menyebut “…dan jaringannya” dalam iklan promo acaranya seperti yang sudah dilakukan B Channel selama ini.

Tetapi, ternyata ada satu permasalahan yang akan menghalangi perubahan nama B Channel ini. Ternyata, di Blitar, Jawa Tengah, ada stasiun TV lokal yang bernama Rajawali TV. Walaupun berbeda, namun tetap saja singkatannya sama, Rajawali Televisi. Apa yang akan dilakukan B Channel (atau nanti RTV) untuk menanggapi permasalahan ini, kita tunggu saja.

Namun, sepertinya perubahan nama dan logo ini, berpengaruh juga terhadap konten siaran Rajawali TV ke depannya. Karena, jika dilihat dari program-program B Channel saat ini, banyak program-program yang melenceng dari slogan B Channel sebagai “Televisi Inspirasi Anda”. Munculnya program infotainment, FTV, dan hard news seperti stasiun-stasiun TV lainnya mengecewakan beberapa pemirsa setia B Channel.

Saat KompasTV dan NET. menyuguhkan tayangan antimainstream dengan menayangkan bebebrapa “program sehat” yang aman untuk keluarga, B Channel yang sudah menyuguhkan tayangan anti mainstream dengan program inspiratifnya malah menayangkan program-program mainstream. Entah apa yang ada di benak B Channel? Apakah ini gara-gara keputusan pemilik saham, yaitu Rajawali Corpora?

Saya harapkan semoga tayangan B Channel bisa dikembalikan seperti dulu dan B Channel, atau saat nanti namanya menjadi RTV, dapat menayangkan program-program antimainstream bersama stasiun TV berjaringan lainnya, KompasTV dan NET. Karena bisa dibilang stasiun TV berjaringan di Indonesia merupakan “obat mujarab” untuk mengobati “sakitnya” dunia pertelevisian kita saat ini.

Revisi 12 November 2018: Artikel ini diterbitkan pada tanggal 23 April 2014 di blog lama kami. Artikel ini juga diterbitkan di forum online Kaskus. Perubahan artikel dilakukan sebagai pembaharuan arsip artikel di situs baru kami.

Ada apa dengan B Channel?

Kabar kejutan lainnya datang dari B Channel. Stasiun TV yang “malu” mengaku bersiaran nasional ini dikabarkan akan berganti nama dan logo di bulan Mei 2014.

Hak Cipta 2023 Suar Pemancar|Tema oleh Anders Norén

Eitsss, jangan copy paste yahhh ;)