Beberapa saat lalu, operator seluler Indonesia, Tri, mengeluarkan iklan baru yang bertajuk “Kebebasan itu Nyata”. Iklan ini menceritakan tentang beberapa hal tentang kebebasan yang ternyata masih dikekang oleh suatu hal. Tetapi, dibalik iklan itu, terdapat suatu sindiran terhadap operator seluler lain di Indonesia, hanya sindiran mereka dibawakan secara halu, tidak seperti iklan operator seluler lain yang menyindir operator lain secara terang-terangan. Seperti apa sindiran itu, Teddy TV akan membahasnya secara berurutan.
“Kebebasan itu omong kosong. Katanya, jadi laki-laki itu jangan takut gagal. Tapi juga jangan bodoh untuk mengambil resiko. Mending kerja dulu cari pengalaman.” : jika menyimak kalimat kedua dan ketiga (“jadi laki-laki itu jangan takut gagal, tapi juga jangan bodoh dalam mengambil resiko”) kata-kata ini menyinggung iklan dari Telkomsel (Kartu As) dimana ada seorang pria yang galau di tinggal pacaranya dan kemudian melihat status pacarnya tersebut berubah menjadi single, kemudian pria tersebut mengambil keputusan ingin mengakhiri hidupnya dengan cara melompat ke sungai.
“Kebebasan itu palsu. Katanya, hidup ini singkat. Mumpung masih muda nikmati sepuasnya. Asal jangan lewat dari jam 10 malam” : kita semua tahu banyak opertor seluler lain yang melakukan promosi dengan bebas bicara sepuasnya, sms sepuasnya dan juga berinternet sepuasnya, tetapi ternyata ke bebasan itu tetap saja terbatas misalnya mulai dari jam 00.00-12.00, atau 12.00-22.00. disinilah Tri menyindir para operator seluler tersebut.
“Kebebasan itu aneh. Katanya, aku bebas berekspresi. Tapi selama rok masih dibawah lutut” : jika kita melihat dari warna rok yang digunakan kita bisa samakan dengan warna dari logo provider dari Indosat (IM3 = hijau ke kuning-kuningan, Mentari = kuning), dengan kata lain Tri mencoba menyindir operator seluler tersebut yang yang mengumbar kata kebebasan dengan promosi yang mereka lakukan.
– “Kebebasan itu ilusi. Katanya, urusan jodoh sepenuhnya ditanganku. Asalkan se-suku, kalau bisa kaya”
“Kebebasan itu lucu. Katanya, bebas berteman dengan siapa saja. Asalkan orang tua suka”
“Kebebasan itu fantasi. Katanya, urusan jodoh sepenuhnya ditangan. Asalkan dari keluarga terpandang dan juga cantik” : jika kita cermati lagi ketiga kalimat di atas, kalimat-kalimat ini juga menyindir iklan dari operator seluler XL, dimana ada seorang pria dari keluarga sederhana dan dari daerah lain tetapi mencintai seorang perempuan dari keluarga yang kaya raya dan tinggal di Medan, dengan kata lain pria dan perempuan tersebut beda suku dan pria tersebut diberi syarat oleh ayah dari perempuan tersebut untuk membawa seribu mawar untuk mendapatkan anaknya.
Tidak ketinggalan, iklan ini ternyata menyimpan maksud lain dari warna-warna yang ada dalam iklan ini, yaitu:
1.Abu-abu : disini menggambarkan ketidak pastian atau sebuah kegamangan yang diberikan dari provider lain dimana mereka mempromosikan produk mereka yang katanya murah tetapi nyatanya tidak.
2. Jubah warna merah yang digunakan anak kecil : bertujuan untuk menyindir provider Telkomsel
3. Baju warna biru yang digunakan oleh perempuan : bertujuan untuk menyindir provider XL
4. Payung kuning dan rok kuning : bertujuan untuk menyindir provider Indosat (IM3 dan Mentari)
5. Warna helm hitam dan putih : melambangkan warna dari proviser Tri  itu sendiri.
Jadi, apakah anda dapat mengkaitkan iklan ini dengan iklan dari provider lain ?